AlamWisata

Kampung Lembanna Gowa: Surga Pinus & Camping Hits!

Kampung Lembanna Gowa – Kalau ada satu tempat yang bikin saya jatuh cinta sama Sulawesi Selatan, jawabannya gampang: Kampung Lembanna. Serius deh, saya sampai sekarang masih bisa ngerasain aroma hutan pinusnya yang khas, sejuknya udara di ketinggian, plus suara alam yang bikin hati adem. Tapi ya, jujur aja… perjalanan ke sana nggak semuanya mulus. Ada drama sedikit yang sekarang malah jadi cerita lucu kalau diingat. 😂

Awalnya saya cuma iseng nyari destinasi di sekitar Malino yang nggak terlalu mainstream. Terus ketemulah nama “Lembanna”. Katanya sih, ini basecamp para pendaki Gunung Bawakaraeng. Saya yang bukan pendaki hardcore malah langsung tertarik. Ya siapa tau kan, bisa sekalian “uji mental” naik gunung, atau minimal camping-camping cantik sambil rebahan di hammock.

Pertama Kali ke Lembanna: Salah Kostum dan Nyaris Beku

Perjalanan dari Makassar ke Kampung Lembanna butuh waktu sekitar 2 jam lebih dikit. Saya dan teman-teman berangkat pakai motor sewaan. Pas di jalan, saya masih santai aja pakai hoodie tipis. Pikiran saya, “Ah, kan masih di Sulsel. Panas lah.” Ternyata saya salah besar. Begitu sampai di ketinggian 1.400 mdpl, anginnya kayak gratisan AC 24 jam. Dinginnya bukan main!

Sumpah, rasanya kayak freezer berjalan. Tangan sampai kaku, dan saya cuma bisa ngunyah permen jahe sambil nahan malu karena nggak bawa jaket tebal. Jadi tips pertama nih buat kamu: jangan pernah remehkan udara pegunungan, selalu siapin jaket tebal bahkan kalau niatnya cuma mau camping.

Daya Tarik Lembanna yang Bikin Betah

Begitu sampai di Kampung Lembanna, rasa capek langsung ilang. Lanskap hijaunya itu loh… bikin mata seger banget. Pohon pinus berjejer rapi, suasana tenang jauh dari hiruk pikuk kota, dan udara segar yang nggak ada tandingannya.

Oh ya, di sini juga ada Kampung Quran yang sudah ada sejak 2016. Ini program dakwah dari PPPA Daarul Quran yang bikin suasana kampung makin syahdu. Saya sempat ngobrol sama warga lokal yang bilang banyak wisatawan betah tinggal di sini gara-gara lingkungan yang religius dan super damai.

Dan buat kamu yang nggak mau ribet bawa tenda, tenang aja. Di area Hutan Pinus Camping Ground Lembanna sudah ada tempat sewa peralatan camping. Dari tenda, matras, sampai kompor portable juga ada. Jadi tinggal bayar, beres deh.

Pengalaman Camping: Antara Indah dan Konyol

Saya dan geng memutuskan buat camping semalam di area hutan pinus. Setting tenda sih lancar, tapi pas malam tiba… drama dimulai. Angin malamnya kencang banget sampai flysheet tenda hampir terbang. Dan konyolnya, kita nggak bawa pasak tambahan. Hasilnya? Saya tidur sambil memegang tiang tenda biar nggak roboh.

kampung lembanna gowa (1)
smartcitygowa

Tapi, ada momen yang bikin semua kocak itu terbayar. Jam 3 pagi, saya kebangun dan lihat langit penuh bintang. Sumpah, itu pengalaman pertama saya lihat Milky Way dengan mata telanjang. Rasanya… speechless.

Jadi catatan penting: kalau camping di Lembanna, pastikan tenda kokoh, bawa pasak cadangan, dan pilih spot yang agak terlindung dari angin.

Rute dan Tips Menuju Lembanna

Untuk ke Kampung Lembanna, kamu harus arahkan kendaraan ke Pattapang, Tinggimoncong, Gowa. Dari Puncak Malino, jaraknya sekitar 10 km lagi. Jalannya lumayan oke walau ada beberapa spot yang agak sempit dan berliku. Jadi kalau nyetir sendiri, pelan-pelan aja.

Karena nggak ada transportasi umum, opsi terbaik ya bawa kendaraan pribadi atau sewa di Makassar. Oh iya, sepanjang perjalanan, kamu bakal disuguhi pemandangan hutan dan sungai kecil yang bikin perjalanan nggak ngebosenin.

Harga Tiket dan Penginapan ala Lokal

Masuk ke Kampung Lembanna sih gratis. Tapi kalau mau camping di Hutan Pinus, cukup bayar Rp10.000 – Rp20.000 aja. Murah kan? Kalau nggak mau tidur di tenda, kamu bisa nginep di rumah warga. Warga di sini ramah banget, bahkan banyak yang nawarin jadi guide buat jalan-jalan keliling kampung. Harga sewa kamar? Tergantung nego sama pemilik rumah.

Saya sempat nginep di salah satu rumah warga. Malam itu, kami dijamu dengan nasi hangat plus lauk ikan asin dan sayur daun ubi. Makan bareng di satu nampan rame-rame, duh… rasanya beda banget sama makan di resto mahal. Ada kehangatan yang nggak bisa dibeli.

Aktivitas Seru di Lembanna

Selain camping dan menikmati suasana desa, kamu juga bisa:

Mendaki Gunung Bawakaraeng – Cocok buat kamu yang punya stamina prima. Ada 10 pos yang harus dilewati sebelum puncak. Saya sih belum pernah sampai puncak (jujur masih ciut nyali 😅), tapi teman saya bilang view di atas bikin semua rasa capek terbayar lunas.

Ngikutin aktivitas warga – Mulai dari bertani, beternak, sampai ikut pengajian di Kampung Quran. Ini jadi pengalaman autentik yang nggak akan kamu dapat di kota besar.

Pelajaran Berharga dari Lembanna

Kunjungan ke Lembanna ngajarin saya banyak hal. Pertama, jangan pernah meremehkan alam. Kedua, selalu siapin peralatan dengan matang (terutama buat camping). Ketiga, interaksi dengan warga lokal itu priceless. Mereka nggak cuma ramah tapi juga suka berbagi cerita tentang mitos Gunung Bawakaraeng, kayak hantu Nino di pos 3 atau sesaji di jalur pendakian.

Dan terakhir, saya sadar… kadang kita nggak harus selalu ngejar destinasi “wah”. Tempat sederhana seperti Lembanna justru bisa kasih kita momen-momen yang jauh lebih bermakna.

Penutup: Siap Petualangan ke Lembanna?

Kalau kamu pengen liburan yang beda—lebih dekat ke alam, lebih dekat ke diri sendiri—Kampung Lembanna wajib masuk bucket list. Dan ingat, jangan ulangi kesalahan saya ya. Bawa jaket tebal, pasak tenda ekstra, dan yang paling penting: bawa hati yang siap dibuat jatuh cinta sama Lembanna.

🌲 Yuk baca juga: 5 Air Terjun Eksotis di Gowa yang Wajib Kamu Kunjungi!
📌 Atau mau tahu kuliner khas Gowa? Klik di sini:  Resto Rumah Kebun Bili-Bili, View & Makan Enak!

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button