
Coto Makkah Gowa: Coto Sehat Rasa Arab
Coto Makkah Gowa – Jika kamu pencinta kuliner tradisional Sulawesi Selatan, terutama Coto Makassar, ada satu tempat yang wajib kamu kunjungi: Coto Makkah Gowa. Berlokasi strategis di Jalan Poros Malino, Kabupaten Gowa, warung ini menghadirkan sensasi makan coto yang berbeda dari biasanya.
Perpaduan Rasa Nusantara dan Timur Tengah
Apa yang membuat Coto Makkah istimewa? Rahasianya ada pada bumbu. Bukan sekadar coto biasa, racikan bumbunya merupakan perpaduan khas antara rempah-rempah Indonesia dan Arab, menjadikannya unik dan menggoda selera.
Coto yang disajikan pemilik warung, H. Makmur Abd Karim, tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan. Selain menggunakan bumbu khas coto, Pak Haji juga mencampurkan habbatussaudah dan minyak zaitun ke dalam racikan cotonya. Herbal yang dikenal memiliki khasiat bagi kesehatan, khususnya untuk menjaga jantung dan menetralkan kolesterol
Coto yang Aman untuk Jantung dan Bebas Kolesterol Tinggi
Berbeda dari coto kebanyakan yang sering dianggap sebagai “bom kolesterol”, Coto Makkah justru sebaliknya. Dengan penggunaan bumbu garlic, minyak zaitun, dan bahan-bahan alami lainnya, menu ini dirancang ramah untuk penderita hipertensi dan mereka yang menjaga pola makan.
Dalam upaya mengurangi kadar purin, coto yang disajikan tidak menggunakan jeroan seperti babat, usus, dan limpa. Selain itu, hati dan paru direbus secara terpisah sehingga tidak tercampur dalam kuah utama. Lemak pun diminimalkan agar menghasilkan sajian coto yang lebih sehat dan penuh berkah.
Bagi kamu yang menghindari makanan berlemak, Coto Makkah bisa jadi solusi kuliner sehat tanpa harus kompromi soal rasa.
Sejarah Panjang dari Mekkah ke Gowa
Warung ini bukanlah usaha baru. H. Makmur menceritakan bahwa sebelum mendirikan Coto Makkah di Gowa, ia telah menjual coto selama tiga tahun di kawasan Buhutmah Kuday, Misfalah, Mekkah, Arab Saudi, mulai tahun 2011 hingga 2013, yang bertepatan dengan tiga musim haji.
Menurutnya, selama menjajakan coto di sana, jumlah pelanggan terus bertambah setiap musim haji. Para pelanggan berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sabang hingga Merauke. Bahkan, ia mengingat bahwa beberapa jemaah dari pedalaman Jawa juga tertarik menikmati racikan coto buatannya.
Cerita ini menjadi bukti bagaimana makanan tradisional Indonesia bisa diterima dengan hangat di tanah suci. Bahkan banyak jemaah haji yang mengaku kangen dengan rasa Coto Makkah dan berharap bisa menikmatinya lagi di tanah air.
Doa Jemaah Jadi Titik Awal Kembali ke Tanah Air
Salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan H. Makmur adalah saat seorang pelanggan dari Gowa, yang masih kerabat mantan Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan doa agar Coto Makkah bisa membuka cabang di Makassar atau Gowa. Tak lama setelah itu, izin usahanya di Mekkah habis. Ia pun memutuskan untuk kembali dan membuka warung di tanah kelahirannya.
Mulai dari Jalan Sulawesi Makassar, lalu membuka cabang di Daya Biringkanayya, hingga akhirnya menetap di Jalan Poros Malino, Gowa—semuanya berangkat dari keinginan kuat untuk menghadirkan coto sehat dan berkah bagi masyarakat.
Coto Sehat, Rasa Autentik, Harga Bersahabat
Dalam menjalankan usahanya, H. Makmur juga mengungkapkan bahwa sebelum menjual coto, ia selalu mencicipinya terlebih dahulu. Ia menilai bahwa rasa adalah faktor utama yang menentukan kualitas, sementara soal harga menjadi nomor dua.
Jika dirasa sudah pas, barulah dijual, Baginya, kepuasan pelanggan dan keberkahan rezeki jauh lebih penting daripada sekadar untung besar.
Harga? Tenang saja. Coto Makkah dibanderol dengan harga bersahabat, sebanding dengan kualitas dan cita rasa yang ditawarkan. Kamu bisa menikmati sajian hangat berisi daging sapi pilihan, paru, dan hati yang direbus terpisah, disajikan dengan kuah gurih berbumbu herbal khas, ditemani ketupat dan sambal taoco khas Makassar.
Kenapa Kamu Harus Coba Coto Makkah?
Berikut beberapa alasan kenapa Coto Makkah Gowa layak masuk daftar kuliner wajib coba:
- Perpaduan rempah Indonesia-Arab yang tidak ada di tempat lain.
- Menggunakan habbatussauda, zaitun, dan garlic, baik untuk kesehatan.
- Tanpa babat, usus, dan jeroan berisiko tinggi, aman bagi penderita kolesterol.
- Rebusan hati dan paru terpisah, menjaga kuah tetap ringan dan sehat.
- Disajikan dengan cinta dan penuh pengalaman, hasil belajar selama lima tahun di tanah suci.
- Tempat strategis dan nyaman, cocok untuk makan bersama keluarga atau rekan kerja.
Penutup: Kuliner Sehat yang Penuh Berkah
Di tengah gempuran makanan cepat saji dan hidangan tinggi lemak, hadirnya Coto Makkah Gowa seperti oase bagi pencinta kuliner tradisional yang tetap ingin sehat. Ini bukan sekadar coto biasa, tapi coto yang lahir dari pengalaman spiritual, eksperimen rempah, dan tekad untuk menyajikan makanan penuh gizi dan keberkahan.
Jadi, kalau kamu sedang berada di Makassar atau Gowa, jangan ragu mampir ke Coto Makkah, Jalan Poros Malino, Gowa. Siapa tahu, kamu jadi pelanggan tetap berikutnya yang jatuh cinta dengan sensasi Coto Makkah: enak, sehat, dan penuh cerita.
Temukan juga ulasan kuliner dan bisnis lokal lainnya hanya di situs kami. Jangan lupa bagikan artikel ini jika menurutmu bermanfaat!