
Air Terjun Kaloro Larang Gowa – Pernah tidak kamu ingin sesekali jauh dari ramainya kota, tapi tidak mau keluar uang banyak? Coba bayangkan, dengan tiket hanya Rp5.000, kita bisa menikmati air terjun yang masih alami sekali di tengah alam Gowa.
Air Terjun Kaloro Larang ini seperti paket lengkap: udaranya sejuk, suara air yang jatuh dari tebing itu menenangkan sekali, sampai tempat fotonya juga tidak kalah bagus dengan wisata yang lebih terkenal. Tidak heran juga kalau beberapa teman yang sudah ke sana bilang, “Ini tempat untuk tenangkan pikiran yang jarang orang tahu!”
Coba bayangkan duduk santai di pondok bambu sambil minum kopi panas, atau main air yang segarnya sampai badan merinding, dikelilingi pepohonan hijau. Kalau mau lebih lama, di sini juga bisa berkemah tanpa harus bayar biaya tambahan. Dan yang paling saya suka, tempatnya belum terlalu ramai, jadi bisa pilih tempat santai tanpa berebutan.
Penasaran? Coba atur waktu sekarang juga! Bawa bekal, ajak keluarga atau teman dekatmu, dan rasakan liburan sederhana tapi menyenangkan di Air Terjun Kaloro Larang Gowa sebelum semakin ramai jadi tujuan wisata utama.
Perjalanan yang Tidak Direncanakan, Malah Jadi Favorit
Awalnya saya mau ke Malino, niatnya cuma mau hirup udara segar seperti biasanya. Di tengah jalan, ada warga yang bilang, “Kenapa tidak coba ke Kaloro Larang saja? Dekat dari sini.” Saya cek di HP, ternyata lokasinya di Desa Tonasa, Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Jalannya tidak terlalu susah, cuma yaa… ada bagian yang tanah campur aspal. Kalau hujan, bisa agak licin.
Saya pilih pakai motor. Kalau bawa mobil harus parkir agak jauh, terus jalan kaki sedikit. Tapi justru itu yang bikin suasananya terasa seperti petualangan kecil. Di sepanjang jalan terlihat sawah hijau, hutan, dan rumah penduduk yang ramah sekali. Malah sempat berhenti sebentar hanya untuk tanya arah, padahal sudah jelas di peta.
Kesan Pertama: Suara Air yang Menenangkan
Begitu sampai, yang pertama terdengar itu suara airnya. Serius, beda sekali rasanya. Udara bersih, jauh dari asap kendaraan. Airnya jernih, turun dari tebing tinggi ke kolam alami. Dalam hati saya bilang, “Wah ini cocok sekali untuk tenangkan pikiran tanpa ribet.”
BACA JUGA: Air Terjun Lembanna Malino: Surga Tersembunyi Gowa!
Tiket masuknya Rp5.000 per orang, parkir motor Rp3.000. Murah sekali bukan? Saya malah heran kenapa tempat sebagus ini belum ramai orang.
Kesalahan yang Jadi Pelajaran
Nah, ini penting juga. Jangan remehkan alas kaki kalau mau ke tempat seperti ini. Saya waktu itu hanya pakai sandal jepit biasa. Alhasil pas turun ke bawah, batu-batunya licin sekali. Hampir saja terpeleset. Untung tidak jatuh. Jadi saran saya: pakai sandal gunung atau sepatu sandal yang ada cengkeramannya.
Dan satu lagi, lebih baik bawa bekal. Warung di sekitar sini sedikit sekali. Waktu itu saya hanya beli mi instan sama kopi di warung kecil dekat rumah penduduk. Kalau mau lama-lama di sini, lebih baik bawa sendiri makanan atau camilan.
Apa Saja yang Bisa Dilakukan di Sini?
- Main Air
Airnya segar, dingin, pas sekali kalau mau basahi badan. Tapi hati-hati, dasar kolam ada batu licin. Kalau bawa anak kecil, cukup di tepi saja. - Berkemah
Banyak juga yang berkemah di sini. Ada pondok bambu untuk berteduh, tapi kalau mau lebih seru bawa tenda sendiri. Tidak ada biaya tambahan untuk itu. - Foto-foto
Buat yang suka foto, tempatnya bagus sekali. Tebing tinggi, batu-batu besar, dan latar air terjun yang pas sekali untuk foto sore hari. Golden hour di sini cantik sekali. - Piknik Santai
Kadang tidak perlu kegiatan banyak-banyak. Duduk saja sambil makan roti atau minum teh panas, rasanya sudah nikmat sekali.
Fasilitas yang Ada
Tempatnya memang masih alami. Jangan harap ada kafe modern atau warung berjajar banyak. Toilet ada, mushola juga ada di dekat pemukiman. Tempat parkir cukup luas dan aman. Kalau mau cari makanan khas Gowa, beli di desa sebelum masuk.
Apa yang Bikin Saya Mau Kembali ke Sini?
Satu kata: tenang. Sekarang jarang sekali ada tempat wisata yang tiketnya murah, pemandangannya indah, tapi tidak penuh orang. Cocok sekali untuk yang mau istirahat dari keributan kota, atau yang mau suasana romantis tanpa keluar biaya besar.
Dan yang paling penting, tempatnya masih bersih. Saya sempat lihat beberapa pengunjung bawa kantong sampah sendiri. Itu contoh yang baik supaya tempat seperti ini tetap terjaga.
Tips Berdasarkan Pengalaman Saya
- Datang pagi atau sore supaya tidak terlalu panas.
- Bawa bekal sendiri, jangan terlalu berharap banyak warung di dalam.
- Pakai alas kaki yang tidak licin.
- Siapkan uang kecil, belum ada pembayaran digital.
- Jaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan.
Kesimpulan: Worth It Sekali!
Buat saya pribadi, Air Terjun Kaloro Larang itu seperti permata yang belum banyak orang tahu. Tiket Rp5.000 saja, tapi dapat pemandangan yang segar, suasana yang tenang, dan pengalaman yang tidak biasa. Kalau kamu cari wisata alam di Gowa yang tidak pasaran, coba ke sini.
Kadang kita sibuk cari yang viral, padahal yang sederhana seperti ini justru bikin hati lebih tenang. Saya sendiri rencana mau kembali lagi, bawa tenda dan kopi enak supaya bisa nikmati suasana malam di sini.