AlamWisata

Air Terjun Parang Bugisi: Keindahan Alam yang Membekas di Hati

Air Terjun Parang Bugisi – Beberapa waktu lalu, saya memutuskan untuk “kabur sebentar” dari rutinitas harian di kota. Rasanya tubuh butuh udara segar, hati pun rindu suasana alam yang tenang. Pilihan saya jatuh pada Air Terjun Parang Bugisi di Gowa, Sulawesi Selatan. Nama air terjun ini mungkin belum sepopuler beberapa destinasi wisata Malino lainnya, tapi justru itu yang membuat saya semakin penasaran.

Perjalanan ini ternyata bukan sekadar liburan biasa. Ada pengalaman, suasana, dan cerita yang membekas sampai sekarang.

Perjalanan Menuju Malino: Dari Kota ke Pedesaan

Saya berangkat dari Makassar pagi-pagi sekali. Waktu tempuh menuju Malino biasanya sekitar 2–3 jam. Jalan berliku dengan pemandangan pegunungan yang hijau membuat perjalanan terasa singkat. Sepanjang jalan, udara makin sejuk, dan aroma khas pinus mulai terasa saat memasuki kawasan Malino.

Dari Malino, perjalanan dilanjutkan ke Desa Bulutuna. Jalannya tidak semuanya mulus; ada bagian yang masih tanah dan bebatuan. Namun, justru di situlah keseruannya—melewati kebun warga, melihat anak-anak desa yang tersenyum ramah, dan merasakan kehidupan pedesaan yang jauh berbeda dengan hiruk-pikuk kota.

Tiba di Air Terjun Parang Bugisi: Alam Menyambut dengan Hangat

Setelah menempuh jalur yang cukup menantang, akhirnya suara gemericik air mulai terdengar. Rasa lelah perjalanan seketika hilang ketika pandangan pertama jatuh pada Air Terjun Parang Bugisi. Meski tidak terlalu tinggi, air yang jatuh deras dari tebing dikelilingi rimbunnya pepohonan terasa begitu menenangkan.

BACA JUGA: Air Terjun Lembah Karaeng Gowa: Tempat Mandi Asyik & Ramah Keluarga

Udara dingin menyentuh kulit, dan embun halus dari percikan air membasahi wajah. Seakan alam menyambut dengan kelembutan.

Pesona Air Terjun yang Membuat Lupa Waktu

Ada beberapa hal yang membuat saya betah berlama-lama di sini:


Kanal Youtube @dhedhy_

🌿 Suasana Asri dan Tenang

Hutan hijau yang melingkupi air terjun ini benar-benar terasa alami. Suara air berpadu dengan kicau burung menciptakan harmoni yang membuat hati begitu tenang.

💧 Kolam Alami yang Menyegarkan

Di bawah air terjun ada kolam alami dengan air sebening kaca. Saya sempat merendam kaki, dan airnya dingin sekali—benar-benar menyegarkan setelah perjalanan panjang. Beberapa pengunjung bahkan berenang bebas di kolam ini.

🪨 Bebatuan Eksotis

Bebatuan besar yang tersebar di sekitar sungai jadi spot menarik untuk duduk santai. Dari sini, saya bisa menikmati pemandangan air terjun sambil mendengar aliran air yang mengalir perlahan.

🏕️ Keseruan Aktivitas

Banyak pengunjung datang untuk piknik bersama keluarga. Ada juga yang membawa tenda untuk camping. Saya sendiri lebih memilih duduk santai di tikar sambil membuka bekal makanan yang dibawa dari Malino. Sederhana, tapi bahagianya luar biasa.

IG:Parang_bugisi_waterfall

Fasilitas Sederhana tapi Cukup Memadai

Meski bukan destinasi wisata besar, Air Terjun Parang Bugisi sudah punya beberapa fasilitas. Ada area parkir yang cukup luas, warung kecil yang menjual kopi panas dan mi instan (sumpah, rasanya nikmat sekali di udara dingin!), serta toilet umum.

Memang tidak semuanya sempurna, tapi bagi saya itu justru membuat tempat ini tetap terasa alami.

Tips Kecil untuk Anda yang Ingin Berkunjung

Dari pengalaman saya, ada beberapa hal yang bisa Anda persiapkan sebelum berangkat:

  • Datang pagi hari supaya suasana lebih sepi dan udara lebih segar.
  • Gunakan sepatu yang nyaman karena jalannya cukup licin.
  • Jangan lupa bawa pakaian ganti jika ingin berenang.
  • Bawa bekal makanan ringan dan air minum, tapi pastikan sampah dibawa kembali.
  • Jika baru pertama kali, sebaiknya gunakan jasa pemandu lokal agar perjalanan lebih aman.

Wisata Lain di Sekitar Malino

Selesai dari Air Terjun Parang Bugisi, perjalanan saya berlanjut ke beberapa destinasi lain di Malino. Ada Hutan Pinus Malino yang begitu ikonik, Taman Bunga Malino dengan warna-warni bunga segar, hingga Agrowisata Stroberi di mana saya bisa memetik buah langsung dari kebunnya.

Kalau punya waktu lebih, Anda juga bisa mampir ke Lembah Biru atau menyusuri Goa Jepang yang sarat sejarah. Rasanya sehari saja tidak cukup untuk menjelajahi semua keindahan Malino.

Kenangan yang Tak Terlupakan

Bagi saya, perjalanan ke Air Terjun Parang Bugisi bukan hanya soal destinasi, tapi juga tentang pengalaman. Bertemu orang-orang lokal yang ramah, merasakan damainya pedesaan, hingga menikmati kesejukan alam yang jarang bisa ditemukan di kota besar—semuanya jadi kenangan indah yang sulit dilupakan.

Kadang kita tidak butuh tempat wisata mewah atau populer untuk merasa bahagia. Cukup tempat sederhana seperti Air Terjun Parang Bugisi, di mana alam dan kesederhanaannya justru membuat kita lebih dekat dengan diri sendiri.

👉 Nah, kalau Anda sedang merencanakan perjalanan ke Sulawesi Selatan, jangan lupa masukkan Air Terjun Parang Bugisi ke dalam itinerary. Siapa tahu, pengalaman yang Anda rasakan nanti bisa lebih berkesan daripada cerita saya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button