
Hari Jadi Gowa ke-705: Tema, Sejarah & Puncak Acara
KABARGOWA.COM, GOWA – Kabupaten Gowa kembali bersiap menyambut salah satu perayaan paling penting bagi daerah ini. Hari Jadi Gowa (HJG) ke-705, yang jatuh pada 17 November 2025, menjadi momen besar untuk merawat sejarah, memperkuat kebersamaan, dan mendorong pembangunan yang lebih maju serta sejahtera.
Pemerintah Kabupaten Gowa telah resmi meluncurkan logo dan tema HJG 705, yaitu “Gowa Bersama, Maju dan Sejahtera.” Tema ini menegaskan bahwa Gowa ingin bergerak maju dengan tetap memegang nilai sejarah dan budaya sebagai pondasi utama.
Wakil Bupati Gowa sekaligus Ketua Panitia HJG ke-705, Darmawangsyah Muin, menegaskan bahwa kehadiran logo dan tema bukan hanya simbol acara tahunan. Ia menyebut peluncuran ini menjadi tanda dimulainya seluruh rangkaian persiapan menjelang puncak perayaan. Ia berharap momentum ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga ruang refleksi perjalanan panjang Kerajaan Gowa.
Menurutnya, keterlibatan tokoh adat sangat penting karena HJG sarat makna budaya dan kehormatan daerah. Ia ingin seluruh kegiatan berjalan khidmat dan memberi makna bagi masyarakat Gowa.
Sejarah Panjang 705 Tahun Gowa
Gowa memiliki sejarah panjang sebagai salah satu kerajaan besar di kawasan timur Nusantara. Selama lebih dari tujuh abad, Gowa berperan dalam perdagangan, perkembangan Islam, dan politik di Sulawesi Selatan.
Mulai dari masa Sultan Alauddin, raja pertama yang memeluk Islam, hingga era Sultan Hasanuddin, Sang Ayam Jantan dari Timur, Gowa terus membangun identitas kuat sebagai daerah yang tangguh dan berpengaruh. Jejak sejarah ini masih terasa melalui tradisi, situs budaya, dan kebanggaan masyarakat.
Perayaan Hari Jadi Gowa selalu menjadi kesempatan untuk mengingat akar sejarah tersebut, namun tetap melangkah sebagai kabupaten modern yang berdaya saing.
Makna Tema: Gowa Bersama, Maju dan Sejahtera
Tema tahun ini dipilih sebagai gambaran harapan bersama. Menurut Darmawangsyah, kemajuan Gowa tidak bisa berdiri sendiri. Pemerintah, pemuda, tokoh adat, pelaku UMKM, komunitas budaya, dan seluruh elemen masyarakat harus berjalan bersama.
Tema ini juga memastikan bahwa modernisasi Gowa tetap menjaga identitas budaya yang menjadi kebanggaan daerah.
Persiapan Puncak Perayaan di Balla Lompoa
Balla Lompoa, ikon sejarah dan budaya Gowa, akan menjadi pusat puncak peringatan HJG ke-705. Berbagai persiapan telah dimulai.
Rangkaian kegiatan akan mencakup prosesi adat, upacara kehormatan, serta pesta rakyat sebagai bentuk syukur dan kebersamaan masyarakat Gowa.
Event Organizer HJG ke-705, Ichal Tawil, menyebut pemasangan tenda, umbul-umbul, hingga ornamen khas Gowa sudah berlangsung. Kawasan Balla Lompoa kini tampak lebih meriah. Selain itu, pembersihan area cagar budaya, penataan tempat publik, hingga pengaturan keamanan terus dilakukan.
Menurut Ichal Tawil, pesta rakyat akan menjadi puncak perayaan Hari Jadi Gowa yang ke 705.
Makna dan Filosofi Logo HJG 705
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gowa, Ratnawati, menjelaskan bahwa logo HJG 705 memadukan sejarah dan semangat modern Gowa. Angka 705 menjadi simbol usia Gowa. Bentuk logo menyerupai ujung badik Makassar, lambang kehormatan masyarakat.
Unsur embun mencerminkan kesederhanaan dan ketulusan pelayanan. Gerakan tangan tarian pakarena menggambarkan harmoni serta kolaborasi pemerintah. Tipografi khas Gowa menegaskan identitas daerah. Sementara tagline “Gowa Maju” menjadi dorongan untuk memperkuat kolaborasi menuju Gowa yang berdaya dan berbudaya.
Harapan Masyarakat dan Pemerintah
Darmawangsyah berharap HJG tahun ini membawa keberkahan, memperkuat rasa syukur, dan memicu semangat membangun daerah. Tokoh adat mengingatkan pentingnya melestarikan tradisi dan jati diri Gowa.
Generasi muda juga diharapkan mampu menjaga warisan leluhur, sekaligus membawa Gowa bersaing di era modern.
Warga menyambut HJG dengan optimisme. Banyak yang berharap pembangunan terus merata hingga ke wilayah terpencil.
Hari Jadi Gowa bukan hanya selebrasi usia. Ini adalah ruang menyatukan sejarah, budaya, dan harapan masa depan. Dengan tema “Gowa Bersama, Maju dan Sejahtera”, masyarakat dan pemerintah memiliki tekad membawa Gowa menuju masa depan yang lebih cerah, tanpa kehilangan identitasnya.



