AlamViralWisata

Rahasia Hutan Pinus Malino yang Bikin Betah Seharian, No Filter Tetap Estetik!

Hutan Pinus Malino: Cerita Liburan ala Anak Gowa yang Mau Cari Angin Segar di Ketinggian

Kalau ada orang tanya ke saya: “Di Gowa, tempat paling enak buat cuci mata sambil tenangkan pikiran itu di mana?” Jawaban saya hampir nggak pernah berubah: Hutan Pinus Malino.

Bukan cuma karena udaranya yang sejuk, tapi juga karena tempat ini punya vibe yang beda. Pokoknya kalau kita sudah sampai di sana, semua keribetan hidup rasanya kayak ikut tertiup angin sepoi-sepoi di antara pohon pinus yang menjulang tinggi.

Nah, kali ini saya mau cerita pengalaman pribadi saya waktu liburan ke sana.  Jadi, siap-siap ikut saya jalan-jalan, ya!

Perjalanan ke Malino: Tanjakan, Tikungan, dan Lagu Andalan di Mobil

Perjalanan dari Makassar ke Malino itu kurang lebih 3 jam. Jangan bayangkan jalan lurus dan mulus terus, karena rutenya penuh tikungan dan tanjakan. Jadi, kalau kamu tipe orang yang gampang mabuk perjalanan, mending siapin dulu minyak kayu putih atau permen mint biar nggak muntah di tengah jalan.

Saya biasanya berangkat agak pagi, sekitar jam 7. Soalnya kalau kesiangan, jalanan bisa lebih rame. Ditambah lagi, makin siang makin banyak mobil wisatawan lain yang sama-sama mau ke Malino.

Dan jangan lupa, di sepanjang jalan banyak penjual buah segar kayak stroberi, markisa, sampai sayur-sayuran. Biasanya saya suka mampir sebentar beli markisa dingin botolan. Segelas markisa dingin di perjalanan? Wah, nikmat sekali, apalagi kalau udara mulai menusuk.

Tiba di Hutan Pinus Malino: Kayak Masuk Dunia Lain

Begitu sampai di pintu gerbang Hutan Pinus Malino, vibe-nya langsung berubah. Udara yang tadinya agak panas waktu masih di jalan, tiba-tiba jadi dingin dan segar.

hutan-wisata-pinus-malino
Hutan Pinus Malino | Jurnal News

Pohon-pohon pinus berdiri gagah, tinggi menjulang, seolah-olah mau menyapa kita yang baru datang. Kalau kamu tipe orang yang suka foto estetik buat update Instagram, percaya lah, belum masuk ke spot foto pun kamu udah bisa dapat gambar keren hanya dengan background pepohonan itu.

Saya ingat waktu pertama kali ke sana, saya sempat terbingung-bingung beberapa menit. Rasanya kayak bukan di Gowa, tapi di film-film luar negeri yang sering menampilkan hutan pinus. Bedanya, di sini suasananya lebih hangat, ada tawa anak-anak, musik dari warung sekitar, dan aroma jagung bakar yang bikin perut langsung keroncongan.

BACA JUGA: Kampung Lembanna Gowa: Surga Pinus & Camping Hits!

Spot Foto: Dari Sarang Burung sampai Bingkai Love

Nah, sekarang kita bahas yang paling disukai anak muda: spot foto.

Pengelola Hutan Pinus Malino ini sangat pintar  bikin area jadi menarik. Ada banyak spot foto kreatif, mulai dari sarang burung raksasa, bingkai berbentuk hati, sampai instalasi matahari yang estetik.

Saya pribadi lebih suka spot foto sederhana kayak di bawah pohon pinus dengan cahaya matahari yang tembus di sela-sela daun. Efeknya kalau difoto tuh dramatis banget, kayak lagi photoshoot majalah outdoor.

Kalau kamu ke sini sama pasangan, bingkai love biasanya jadi spot wajib. Tapi kalau sama teman geng, coba spot sarang burung. Itu seru banget buat foto rame-rame, hasilnya dijamin bikin feed Instagram kamu tambah kece.

Aktivitas Asik di Hutan Pinus Malino

Hutan Pinus Malino bukan cuma tempat buat foto-foto. Banyak hal bisa kamu lakukan di sini. Saya rangkum beberapa yang paling seru versi saya.

1. Piknik Santai ala Keluarga

Bawa tikar, bekal nasi kuning, atau kalau mau simpel ya beli makanan di sekitar lokasi. Duduk di bawah rindangnya pohon pinus sambil makan bareng keluarga itu vibes-nya luar biasa. Angin sepoi-sepoi bikin kita makin betah berlama-lama.

2. Naik Kuda ala Cowboy Gunung

Waktu ke sini sama keponakan, mereka paling excited naik kuda.  Seru sekali  rasanya jalan-jalan mutar hutan sambil duduk di atas kuda. Kalau biasanya naik motor atau mobil, kali ini “kendaraan”-nya alami. Silahkan lihat di kanal youtubr Cak Hanto berikut ini

3. Jajal Wahana Outbound

Kalau datang rame-rame sama teman kampus atau komunitas, coba deh outbound. Ada flying fox, panjat tali, sampai lapangan tembak. Selain seru, ini juga bikin suasana makin kompak.

4. Camping di Tengah Hutan

Saya pernah sekali camping di sini, dan jujur itu pengalaman tak terlupakan. Tidur dalam tenda dengan suara angin, suara jangkrik, plus udara dingin yang bikin kita makin ngumpul dekat api unggun. Rasanya damai banget, kayak lepas dari dunia luar.

5. Berburu Kuliner Malino

Kalau soal makanan, Malino nggak pernah mengecewakan. Dari jagung bakar, dodol ketan, cendol Malino, tenteng kacang, sampai teh hijau khas Malino yang aromanya menenangkan. Kalau kamu suka oleh-oleh, beli keju ketan atau markisa Malino, dijamin disukai keluarga di rumah.

Tiket Masuk dan Biaya

Soal harga, jangan khawatir. Hutan Pinus Malino ramah banget di kantong:

  • Tiket masuk: Rp10.000/orang (weekday maupun weekend sama saja).
  • Parkir motor: Rp2.000.
  • Parkir mobil: Rp5.000.

Kalau mau coba wahana, ada biaya tambahan. Jadi sebaiknya bawa uang cash secukupnya, karena jarang ada yang terima pembayaran non-tunai.

Fasilitas: Lengkap Tapi Jangan Lupa Jaga Kebersihan

Hutan Pinus Malino sudah dilengkapi dengan area parkir, toilet, warung makan, dan spot oleh-oleh. Jadi nggak perlu khawatir kalau tiba-tiba lapar atau butuh kamar kecil.

Tapi ada satu pesan penting: tolong jaga kebersihan. Jangan buang sampah sembarangan, karena seindah apa pun tempat wisata, kalau penuh sampah ya jadi rusak juga suasananya.

Tips Buat Kamu yang Mau ke Hutan Pinus Malino

  1. Pakai jaket  atau sweater kece – jangan sampai kedinginan.
  2. Datang lebih pagi – biar dapat suasana lebih tenang dan bisa nikmati udara segar.
  3. Bawa kamera atau HP dengan baterai penuh – spot foto terlalu sayang buat dilewatkan.
  4. Siapkan fisik dan kendaraan – jalan berliku butuh kondisi prima.
  5. Nikmati momen, jangan cuma sibuk foto-foto – kadang kita terlalu fokus update sosmed sampai lupa menikmati suasana asli.

Kenangan yang Selalu Bikin Rindu

Setiap kali saya pulang dari Hutan Pinus Malino, ada satu perasaan yang selalu sama: rindu untuk balik lagi.

Entah itu karena udaranya yang bikin segar, suasana hangat di bawah pohon pinus, atau jagung bakar yang selalu enak dimakan sambil ngobrol sama teman. Yang jelas, tempat ini punya cara sendiri bikin hati kita lengket.

Buat saya, Hutan Pinus Malino bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah tempat pulang kedua, tempat di mana kita bisa menemukan ketenangan yang jarang kita rasakan di tengah hiruk-pikuk kota.

Jadi, kalau kamu lagi penat, lagi banyak pikiran, atau sekadar mau quality time sama orang tersayang, coba deh arahkan kendaraanmu ke Malino. Biarkan pohon-pohon pinus yang tinggi menjulang itu jadi saksi perjalanan healing-mu.

Kata Penutup

Hutan Pinus Malino itu lebih dari sekadar hutan. Dia adalah ruang terbuka hijau yang punya jiwa, punya cerita, dan punya daya tarik yang bikin siapa pun pengen balik lagi.

Kalau kamu orang Gowa atau Makassar, jangan tunggu lama. Luangkan satu hari saja, bawa keluarga atau teman, lalu nikmati semua yang ditawarkan di sini. Percaya deh, kamu akan pulang dengan hati lebih ringan, pikiran lebih jernih, dan galeri HP penuh foto estetik.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button