
100 Hari Kerja Husniah-Darmawangsyah: Gowa Lebih Aman, Cerdas, Bersih, dan Sejahtera
KABARGOWA, GOWA – Pemerintah Kabupaten Gowa di bawah kepemimpinan Bupati Husniah Talenrang dan Wakil Bupati Darmawangsyah Muin resmi memaparkan capaian program unggulan selama 100 hari kerja pertama. Pemaparan ini dilakukan di Baruga Karaeng Galeseong, Kantor Bupati Gowa, Senin, 26 Mei 2025.
Dalam 100 hari ini, mereka mengusung visi besar bertajuk “Gowa Aman” yang menjadi bagian dari gerakan Gowa Bersama. Program ini mencakup lima pilar: Gowa Aman, Gowa Cerdas, Gowa Bersih, Gowa Sejahtera, dan Gowa Masannang. Berikut adalah capaian Bupati Husniah Talenrang dan Wakil Bupati Darmawangsyah Muin seperti dilansir dari Tribun Timur
Gowa Masannang: Jaminan Rasa Aman dan Tertib
Salah satu pencapaian besar datang dari program Gowa Masannang, yang difokuskan pada peningkatan keamanan dan ketertiban masyarakat. Program ini berjalan dengan melibatkan kepolisian, TNI, tokoh masyarakat, pemuda, dan partisipasi langsung warga.
Kolaborasi tersebut terbukti efektif. Sebelum program diluncurkan, Gowa menempati peringkat ke-18 dalam penyelesaian kasus kriminal. Namun setelah pelaksanaan, Gowa naik ke peringkat pertama.
Data Polres Gowa mencatat 298 kasus kriminal selama Januari–Februari 2025. Angka ini menurun menjadi 242 kasus pada Maret–April. Penurunan tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan program dalam menekan angka kejahatan.
Tak hanya itu, patroli sinergitas dilakukan secara masif. Total 6 kali patroli digelar di tingkat kabupaten dan 72 kali di tingkat kecamatan. Sebanyak 80 personel gabungan dari berbagai instansi ikut ambil bagian. Termasuk juga pemasangan 72 unit penerangan di titik rawan yang melampaui target 25 unit.
Gowa Cerdas: “Ayo Mengaji” Tanamkan Nilai Spiritual
Di sektor pendidikan, Pemerintah Gowa mengembangkan program Gowa Cerdas (Caradde). Melalui program ini, siswa dari PAUD hingga SMA diwajibkan membaca Al-Qur’an sebelum memulai pelajaran.
Program “Ayo Mengaji” telah diterapkan di 883 sekolah dengan total sasaran lebih dari 115.000 siswa. Dampaknya sangat terasa. Misalnya, di tingkat PAUD, siswa yang lancar mengaji meningkat dari 3.318 menjadi 5.461 anak.
Di tingkat SD, jumlah siswa yang lancar mengaji naik dari 50.863 menjadi 58.941 siswa. Sementara itu, di SMP terjadi peningkatan dari 23.255 menjadi 25.201 siswa yang sudah lancar membaca Al-Qur’an. Jumlah siswa yang belum lancar juga menurun drastis.
Tujuan jangka panjang dari program ini ialah membentuk karakter anak yang mengenal dan mencintai Al-Qur’an, serta menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Gowa Bersih: Lingkungan Nyaman dan Sehat untuk Semua
Program Gowa Bersih (Annangkasi) hadir untuk menciptakan lingkungan sehat, nyaman, dan bebas sampah. Aksi bersih-bersih dilakukan di permukiman, fasilitas umum, rumah ibadah, rumah adat, hingga kantor pelayanan publik.
Dalam 100 hari, 24 dari 28 titik timbunan sampah berhasil dibersihkan. Pemerintah juga berhasil menata 35 kantor OPD, 18 rumah ibadah, 3 rumah jabatan, dan 1 kawasan rumah adat secara menyeluruh. Selain itu, 40 tempat sampah dan 79 bank sampah juga telah disalurkan.
Gowa Sejahtera: Pendampingan Langsung untuk Warga Miskin Ekstrem
Program Gowa Sejahtera (Masunggu) fokus pada penanganan kemiskinan ekstrem. Pendekatan yang digunakan adalah pendampingan dari Orang Tua Asuh (OTA) yang terdiri dari bupati, wakil bupati, jajaran OPD, TP PKK, TNI, dan Polri.
Sebanyak 262 OTA aktif terlibat dalam mendampingi warga miskin ekstrem. Pendampingan ini dimulai dengan dialog untuk mengetahui masalah yang dihadapi. Dari situ, solusi dan intervensi diberikan sesuai kondisi masing-masing keluarga.
Langkah-langkah intervensi mencakup:
- Bantuan sosial dan pangan kepada 357 keluarga
- Akses kesehatan untuk 347 keluarga
- Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 28 keluarga
- Bantuan administrasi kependudukan untuk 31 keluarga
Program juga menyediakan pelatihan kerja dan bantuan modal usaha. Misalnya, bantuan pertanian telah disalurkan kepada 259 keluarga dari target 278 keluarga.
Fokus Hilangkan Kemiskinan Ekstrem dari Akar
Selain menangani keluarga miskin ekstrem, pemerintah juga mencegah keluarga miskin jatuh lebih dalam. Strategi ini dinilai berhasil karena mampu mendorong 357 keluarga keluar dari kondisi kemiskinan ekstrem.
Rumah tidak layak huni juga ditata ulang agar memenuhi standar kelayakan. Upaya ini menjadi bukti bahwa pendekatan menyeluruh dan kolaboratif bisa menghasilkan perubahan yang nyata.
100 hari kerja pasangan Husniah-Darmawangsyah menunjukkan arah yang jelas untuk menjadikan Gowa sebagai kabupaten yang aman, cerdas, bersih, dan sejahtera. Pendekatan kolaboratif, partisipatif, serta berfokus pada solusi nyata menjadi kunci dari keberhasilan program ini.
Yuk terus dukung program Gowa Bersama demi masa depan Gowa yang lebih baik untuk semua!